Dedi

Nobody but me
Dedi Andrianto Kurniawan
Belajar nge-blog ... let's go blog!! :p
Minggu, 08 Juli 2012
Dunia Meludah
Butiran-butiran dalam kotak membiaskan kibasan cahaya menggelepar dalam roh roh suara. Memilinnya jadi kisah kisah angin yang berputar dan terhempas, pada runcing jeruji jeruji besi. Sejenak sang waktu menghela nafas memadati rongga dada yang sekak terpilin kuburan dan timbunan kegelapan. Dalam dingin beku gelap sesak dan mencekak, masih dibiarkannya kosong lorong lorong menuntunnya. Pada kotak kecil, terpekur kisah dililit bisikan nan kejauhan terdengar samar memilukan, perihal insan insan buta, berjalan padanya dengan wajah wajah berlumur tetesan dosa suram dan buram. Dengarkan, dunia memanggil, melambai merantah kelah. Dengan tentang sombong sesumbaran berdigdaya membakar neraka meluluhlantakkan sorga. Menorehkan noktah pada langit malam yang indahnya dilukis malaikat oleh nama nama pepujian Tuhan, menggemuruh dalam teriak pekak tenggelam bermawa. Jam pasir, menitikkan butiran butiran harapan, menyisakan sekotak suara lagi. Biar mengembara dunia bawa manusia . . . Hari esok mereka habiskan disini, tinggal binasa terhitung hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi tentang org yang menghabiskan hidupnya hanya untuk sosial media dan pergaulan semu ... Pseudososial
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya paling suka bagian : Jam pasir, menitikkan butiran butiran harapan
BalasHapusoh ya ? :) wah terimakasih . . . . Bikin-nya juga pergulatan hati :)
BalasHapus