Dedi

Dedi
Nobody but me

Dedi Andrianto Kurniawan

Belajar nge-blog ... let's go blog!! :p

Rabu, 23 Februari 2011

Denting Fajar

Ratapan menjelang fajar mengalun pada setiap gelembung denting yang digubahkan pada benak seniman seniman penggambar rasa. Mengartikan warna kebencian dan kekecewaan pada dinamika nada, pada rentang bebunyian gemetaran menggerakkan dawai. Satu ujung, satu lain di pangkal sesekali lentingnya lucu bertabrakan. Aku berpikir diri ini belum lah cukup mempersiapkan kerusakan. Kenapa sempat runtuh bila tak sempat tanganmu bangun? Terperanjat sesekali, tertipu impresi yang sekilas seperti nada menurun pilu. Menjangkau dalamnya palung di hati. Di sisi lain ada suara-suara yang saling bersahutan beriringan menusuk dasar hati menjadikannya semakin parah bernanah. Kendati lagu pun telah pelan dimulai, masih ada rasa sedih dan gelisah, menciptakan sebuah bayangan yang menyiratkan lekat kesedihan. Harusnya sempat. Sementara di ujung lain dunia yang tengah lelah tertidur, terbaringlah tubuh penat setelah seharian ditekuk berpacu. Dan musik pun mengalun seiring. Hingga perlahan pudar suaranya termakan detik. Kita tunggu, dari awal berputar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan masukan :)