Sebagaimana aku cinta baunya malam, merekam detik-detiknya dalam kertas. Menumpahkan tinta membabi buta dalam bidangnya terhampar. Menyisihkan sebahagian musim demi pengembaraan, mengobati luka dan mengukur dalamnya depa. Bila lagi mungkin jiwa in hancur pada sudut tebing, mengumpulkan tangisan dan pecahkan lagi pada keheningan. Menengoklah aku pada jiwa di sebelah sedang terlentang tersungkur. Dan hanya terpikir olehku, terimakasih Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan masukan :)