Dedi

Dedi
Nobody but me

Dedi Andrianto Kurniawan

Belajar nge-blog ... let's go blog!! :p

Rabu, 09 Maret 2011

H I J A U

Terdampar di sabana Watumohai, hijaunya daun, dipayungi lagi rimbun. Lewat syair, Tuhan kita goda, meski perih, betis dilecut pucuk ilalang, jangan berhenti berlari, setapak tak berakhir disini. Hanyalah sebongkah batu menikam telapak kakimu, jangan sayu. Tengok dan tegakkan dagumu, lihat di ujung dengusmu, hamparan kehidupan sedang dilukiskan, di sabana Watumohai, dua lantai sebelum Edena, surga penuh cahaya. Kokoh dipagari benteng aura dan doa, megahnya menggema, menopang timur hingga ke kiblat mengembara dalam setiap ruang terisi angin dan cahaya. Tak ada gaduh tak ada gemuruh, lautan ilalang nan hijau dibentang menyelubung tanah pertiwi, memberinya hijau dan basah celah celah tanah, memberi minum bagi musafir musafir gila yang jiwanya direnggut Tuhan, menapaki lembut rumput dengan telanjang alas kaki, bersimpuh bersujud membaur dengan buih, yang deras titik demi titiknya jadi irama pasir, dideru angin, air dan dipanggang raja api, sang matahari, menuntunmu tempat dimana zamrud tertanam rapi. Kemana? Hendak kemana engkau? Jangan dulu beranjak pulang . . . Hari belum lagi senja, kita berlomba lari menceburkan diri di telaga, sedikit lagi senja menjemput ... Bersama, kita pulang ke haribaan

4 komentar:

  1. Dedi, apakabar?
    wah, punya blog nih ye...
    asyik nih,kita bisa say hello lewat blog
    tulisannya bagus-bagus..
    hmmmmm...
    sukses slalu ya..
    eh, iku fotone anakmu ya?
    wah, lucuuuu

    BalasHapus
  2. haloooooo ini pasti anibudin temen kuliahku ... halo haloooo udin ... kangen kawan kawan kita ........ makasih udah berkunjung ..... salam buat kawan kawan :)

    BalasHapus

Silakan berikan masukan :)